Daftar Harga Sepatu - Nah, seseorang pengamat di bagian kajian budaya, Juicetito Adiprasetio dengan kata lain Tito, yang akrab dengan fenomena jenis ini juga mulai bicara. “Gini, sebenernya diluar sneakers, umpamanya kita bicara masalah fashion, dahulu awal-awal, yang make pomade tuch kelas menengah doang. Kelas menengah atas, middle class. Namun saat ini jika lo simak, saat ini banyak keluar peniruan. Meskipun tidak 100% sama. Karna gue katakan, ada terbatasnya resource. Terbatasnya dalam pengertian, mahal, ” ungkap cowok yang jadi dosen di Kampus Padjajaran ini.
Ya, jika dipikir-pikir, peniruan memang tidak dapat disalahin juga. Walau menyalahi hak cipta, serta merugikan sang empunya lisensi asli, namun mekanisme peniruan seperti gini tentu akan senantiasa ada saja. Bahkan juga dari semua lini product serta dari semuanya brand. Bukan hanya VANS. Harga Sepatu Sekolah
“Tapi jika yang make seperti gitu (KW) beberapa orang, kerumunan, apa orang lalu jadi perduli? Tidak, kan? Coba, gue dari kelas bawah, yang lalu banyak dicibir jadi alay. Selalu gue beli VANS asli. Apa lalu sebenernya kelas menengah itu juga akan lihat gue make yang asli? Tidak, bahkan juga mungkin saja mereka nganggep gue make KW. Karna gue umumnya make KW, ” Tito memberi contoh. “Sebenernya, lo pakai KW atau tidak, itu tidak beberapa perlu banget, terkecuali lo memanglah berada di komune yang dapat membedakan. Jika telah disana ya, otentisitas itu perlu. Jika tidak disana, ya tidak, ” lanjut Tito sekali lagi.